Friday, February 26, 2010

Risalatul Mu'awanah (XII)

Fasal 12 Dan wajib bagi kamu untuk melaksanakan fardhu/ kewajiban serta menjauhi perbuatan yang haram dan wajib pula memperbanyak amalan sunah. Maka sesungguhnya engkau jika dapat melaksanakan hal yang demikian secara ikhlas liwajhiLlah, karena Allah Yang Maha Mulia maka engkau akan berhasil mencapai kedekatan yang sesungguhnya dengan Allah Ta’ala. Dan Allah pun akan memberikan kepada engkau pakaian mahabbah / cinta kepadaNya yang melingkupi dan mempengaruhi dari mahabbah tersebut akan segala tingkah laku gerak dan diammu semata-mata karena Allah dan dengan Allah (liLlah dan BiLlah). dan itulah mahkota kewalian dan mahkota kekhalifahan yang di isyaratkan oleh junjungan kita baginda RasuluLlah SAW dengan sabda beliau yang meriwayatkan dari Allah SubhanaHu wata’ala, “sesungguhnya Allah Ta’ala berifrman, Tiada sekali-kali hambaKu mendekatkan diri kepadaKu yang lebih Aku cintai daripada mereka yang mengerjakan apa yang Aku fardhukan kepada mereka. Dan tidak henti-hentinya hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan mengerjakan amalan sunah sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya ketika ia mendengar, dan menjadi penglihatannya ketika ia melihat, dan menjadi tangannya ketika ia memegang, dan menjadi kakinya ketika ia berjalan. Jika ia meminta kepadaKu niscaya Aku beri, jika ia meminta perlindungan kepadaKu niscaya Aku beri perlindungan….. Oleh karena itu lihatlah…semoga Allah merahmatimu, akan beberapa rahasia / asrar dan beberapa pengetahuan yang tertuang dalam hadits Qudsi di atas, dan perhatikanlah dengan sungguh-sungguh secara mendetail apa yang termaktub di dalamnya tentang apa saja yang dapat menghantarkan seorang hamba untuk sampai kepada derajad yang sedemikian tinggi yaitu menjadi kekasih ALlah. Sehingga apa yang ia cintai adalah sesuatu yang dicintai Allah demikian pula apa yang ia benci adalah apa yang Allah benci, dan semua itu tidak tercapai kecuali dengan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan memperbanyak amalan sunah yang dicintaiNya dengan mengharapkan kebahagiaan di sisiNya. Oleh karena itu bersegeralah jika memang engkau memiliki cita-cita untuk dapat sampai kepada derajat kesempurnaan dan jika pula engkau menginginkan sampai pada derajad rijal dimana telah jelas dan teranglah jalan untuk menuju kesana. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah Ta’ala dengan kemurahanNya dan ke baikanNya telah menjadikan amal sunnah sebagai penambal kekurangan dari amalan fardhu yang sesuai dengan yang sejenisnya, semisal Shalat fardhu dengan shalat sunah , puasa fardhu dengan puasa sunah. Dan Fardhu adalah pokok / dasar sedangkan sunah adalah cabang atau yang mengikuti amal fardhu. Dan orang-orang yang mengerjakan kewajiban fardhu, dan menjauhi perbuatan haram namun tidak melakukan ibadah sunah adalah lebih baik daripada orang yang bersungguh-sungguh melakukan ibadah sunah akan tetapi melalaikan ibadah fardhu. Dan takutlah kamu untuk meninggalkan ibadah fardhu dan lebih mengutamakan ibadah sunah maka engkau akan berdosa dengan meninggalkan keutamaan ibadah fardhu dan Allah tidak akan menerima ibadah sunahmu. Hal yang demikian dapat terjadi seperti orang yang menyibukkan diri dengan ilmu tentang amalan sunah dan meninggalkan mempelajari ilmu tentang fardhu baik dalam dhahir maupun bathinnya. Dan ketahuilah sesungguhnya engkau tidak akan sampai kepada melaksanakan kewajiban yang diperintahkan Allah kepadamu dari perbuatan ta’at, demikian pula menjauhi dalam hal enjauhi apa yang dilarangNya untukmu dari beberapa ma’siyat dan pula dari beberapa cara mengerjakan amalan sunah yang dapat mendekatkan dirimu kepadaNya kecuali dengan ilmu. Maka wajib bagimu mencari ilmu tersebut, dan telah bersabda RasuluLlah SAW ,”Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap orang islam . Dan dengan ilmu engkau akan mengetahui hal yang wajib adalah wajib dan yang haram adalah haram, demikian pula yang sunah adalah sunah. dan pula engkau mengetahui bagaimana cara mengerjakan yang wajib dan sunah dan meninggalkan yang haram. oleh karena itu tidak boleh tidak engkau memiliki ilmu yang demikian. dan tidak ada alasan bagimu untuk tidak membutuhkan ilmu ini, dan mengamalkannya dan selalu mempelajarinya dimana dengan mengamalkannya maka engkau akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dan ketahuilah bahwasanya orang yang beribadah kepada Allah tanpa didasari ilmu yang benar, maka bahaya yang ditimibulkan akan kembali kepadanya Fasal 13 dan wajib bagi kamu untuk selalu menjaga kesucian lahir dan bathinmu karena barang siapa yang sempurna kesuciannya maka ruh nya dan sirrinya akan menyerupai malaikat secara ruhaniyah meskipun jasadnya adalah seorang manusia. Telah bersabda RasuluLlas SAW, “Buniyaddiijn ‘ala nadhaafah” yang artinya, “Sesungguhnya agama ditegakkan di atas kebersihan”. Dan juga telah bersabda SAW, “InnaLlaaha nadhiif yuhibbunnadhaafat” yang artinya, “sesungguhnya Allah itu suci dan cinta kepada kesucian”. Dan kesucian bathin dapat dihasilkan dengan membersihkan hati dari akhlak yang tercela seperti takabur, riya’ hasud, cinta dunia, kemudian menghiasinya dengan akhlak yang mulia seperti tawadhu’, malu, ikhlash, dan pemurah dan lain sebagainya. Adapun hakikat dari akhlak yang demikian, dan jalan untuk melepaskan diri dari akhlak tercela, dan jalan untuk mendapatkan keutamaan akhlak tersebut semua itu telah dikumpulkan oleh Imam Al-Ghazali RA pada bagian ke dua dari kitab Ihya’Ulumuddin oleh karena itu wajib bagi kamu untuk mempelajarinya. Sedangkann kesucian perbuatan zahir akan dapat diperoleh dengan meninggalkan apa yang dilarang oleh agama dan melaksanakan apa yang diharuskan. Oleh karena itu barang siapa yang menghiasi dirinya dengan selalu melakukan amal shalih, dan memenuhi bathinnya dengan akhlak yang terpuji niscaya sempurnalah kesuciannya Dan termasuk bagian dari membersihkan zahir adalah apa yang telah ditunjukkan oleh syara’ seperti menghilangkan kotoran di badan, memotong bagian tubuh yang berkebih seperti merapikan kumis, memotong kuku dimulai dari jari telunjuk kanan terus berurutan sampai ujung jari paling kiri, kemudian dilanjutkan tangan kiri dimulai dari jari paling kiri berurutan sampai ibujari kiri, kemudian diakhiri dengan ibu jari tangan sebelah kanan. Dan mensucikan diri dari hadats dan najis, Adapun memotong kuku pada kaki maka disunahkan dimulai dari jari paling kanan pada kaki sebelah kanan, terus berurutan kekiri hingga berakhir pada jari paling kiri pada kaki sebelah kiri sebagaimana kalau menyela jari ketika berwudhu. Dan dimakruhkan mengulur waktu di dalam membersihkan anggota badan yang berlebih tersebut lebih dari 40 hari. Termasuk juga membersihkan daki yang ada di badan dengan menggosok hingga bersih kemudian disiram dengan air, demikian juga tertmasuk membersihkan kotoran yang terdapa pada ujung mata, dan termasuk juga membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi. Dan wajib bagi kamu membersihkan mulutmu dengan siwak menggunakan kayu araq lebih utama, dan lebih ditekankan ketika hendak melaksanakan ibadah seperti shalat atau membaca Al-Qur’an dan lain sebagainya, dan mencuci bajumu dengan air apabila ia kotor. Dan termasuk juga dalam menyempurnakan kebersihan adalah menggunakan minyak untuk rambut dan jenggot, dan memakai celak mata dari itsmid pada tiap-tiap mata tiga kali usapan. Sesungguhnya RasuluLlah SAW bercelak pada tiap-tiap malam. Demikian pula memakai wewangian karena wewangian dapat menyebabkan udara menjadi harum yang dapat menyenangkan orang yang menghirupnya dan ditekankan pada saat menghadiri shalat jum’at dan beberapa pertemuan yang dihadiri umat islam. Sesungguhnya RasuluLlah SAW menyukai wewangian dan memperbanyakkannya bahkan sesungguhnya RasuluLlah SAW sendiri tubuh beliau telah wangi dengan sendirinya meski tanpa menggunakan wewangian hingga sebagian para sahabat mengumpulkan tetesan keringat beliau dan menggunakannya sebagai wewangian. Dan disunahkan bagi orang laki-laki menggunakan minyak wangi yang tajam baunya akan tetapi samar warnanya. Sebaliknya bagi orang perempuan disunahkan menggunakan minyak wangi yang samar bahunya dan jelas warnanya. Dan wajib bagi kamu menjaga diri dari najis secara keseluruhan. Apabila ada najis mengenai dirimu maka segera bersihkan karena najis itu dapat menghalangimu dari Allah SWT, bukankan Allah telah melarang mengenakan pakaian yang terkena najis untuk emngerjakan shalat maupun membaca Al-Qur’an.

No comments:

Post a Comment